Friday, July 01, 2005

Mimpi..

Pernah bermimpi?

Pasti semua orang pernah mengalami apa yang disebut mimpi.
Ada yang merasa bahagia bisa mengalami mimpi.
Tetapi ada yang sedih ketika didatangi mimpi.
Bermacam-macam reaksi akan muncul dari akibat suatu mimpi.
Bahkan ada yang menganggap bahwa mimpi itu wangsit.Terutama pada orang-orang yang suka berjudi.

"Semalam gue mimpi digigit ular, dan itu berarti gue harus beli nomer xxx untuk bisa dapetin rejeki!" kata bejo si tukang mimpi.
Jadilah si Bejo berlari ke arah seorang kawan yang menjual nomer-nomer ajaib yang disinyalir bisa memberikan hadiah jutaan rupiah.

Waktu kecil, ketika masih ingusan juga masih belum bisa makan sendiri, aku punya banyak mimpi. Mimpi itu yang aku sebut cita-cita khayalanku.
Pernah waktu kecil aku lihat 'Supermen' aku bermimpi dan berhayal bisa sakti kayak supermen.
Waktu aku lihat AB Three namanya melambung dan melejit, bahkan saat itu gosipnya menjadi penyanyi termahal, akupun bermimpi ingin jadi artis kenamaan seperti mereka.
Bermacam-macam mimpi sudah mengisi dan melintasi tidurku.
Tapi mimpi itu gak pernah jadi nyata... hiks :) kasihan ya?
Namanya aja juga mimpi, belum tentu jadi nyata kan..?

Tetapi aku juga pernah ketakutan dalam mimpi.
Ketika masih kuliah semester 6, aku bermimpi pagar rumahku mau roboh.
Aku berteriak kencang, aku berlari menopang pagar itu.
Dan aku mencoba menanyakan arti mimpiku ke beberapa teman dan ortu2 teman yang aku percayai sebagai tukang baca mimpi yang sangat ampuh.
Mereka menyimpulkan arti mimpiku begini "rin, ada seseorang yang jadi tulang punggung di keluarga kamu/pagar rumah kamu, akan roboh!"
Awalnya aku gak ngerti maksudnya roboh gimana. And..emang benar. Bunda tercintaku divonis sakit kanker dan kemudian disusul tumor. Padahal Ibu yang selama ini jadi tulang punggung di keluarga aku. Sang bunda tercinta harus segera dioperasi.

Aku juga pernah mimpi buruk. Kacamata yang jadi alat important bagi aku, tiba-tiba pecah. Kata orang-orang, aku bakal kehilangan barang berharga.
Duhhh..masak sih aku bisa jadi tukang mimpi? he..he.. dan benar, sepeda kesayanganku hilang alias raib dicuri maling dengan sukses :)

Aku gak pernah mimpi menjadi guru. Dalam bayanganku, jadi guru itu susah.
Tiba-tiba ada tawaran jadi guru les sempoa dan les privat.
Jadi profesiku bukan hanya sebagai sekretaris (si tukang ketik), tetapi berprofesi sebagai si tukang ajar anak-anak kecil.
Menghadapi anak-anak TK dan SD sangat susah..lama-lama aku makin sayang sama mereka.

Salah seorang kawan menawarkan aku untuk mengajar di SMU.
"Enak rin, cuma ngajar extra kurikuler aja kok! Seminggu sekali. Cuma nyanyi aja kok!"
Sombongnya aku, aku terima tuh tawaran.
Ternyata banyak kendala lebih besar daripada ngajar anak2 TK.
Mulai dari jumlah siswa yang datang tidak rutin, hingga ngajarin satu-persatu siswa2 yang gak bisa baca not, yang gak bisa nyanyi. Susahnya ngajarin nembak nada. Lebih susah lagi betulin suara2 fals! Dan rata2 mereka gak pernah tahu nyanyi dalam paduan suara. Mereka gak ngerti apa itu alto, sopran, tenor atau bass!
Dan besok mereka tampil perdana untuk wisuda kelas III. Deg-deg kan juga, semoga mereka bisa tampil baik :)

Sekarang pun aku masih terus bermimpi :)
Bagiku aku gak akan takut untuk bermimpi. Karena mimpi bukan hanya sebagai bunga tidur. Tetapi mimpi memacu semangatku untuk hidup. Mimpi membuat aku lebih bersemangat mengejar keinginan yang belum terwujud.
Aku bersyukur Tuhan memberikan karunia mimpi. Karena karunia itu, aku tidak pernah putus asa. Karena karunia itu aku gak pernah berhenti berharap.

Friends, jangan berhenti untuk bermimpi ya!!
Bagi-bagi cerita kalau kamu2 mengalami suatu mimpi, sapa tahu aku bisa membacanya! he..he..

dari tukang mimpi :)