Wednesday, June 22, 2005

Hujan

Rasanya beberapa bulan ini Surabaya dan Sidoarjo sudah mengalami musim panas.
Gimana gak berasa? Beberapa bulan ini tubuh selalu bermandikan keringat.
Apalagi setelah melihat berita di televisi yang menceritakan bencana
kekeringan di NTT juga busung lapar. (di era serba maju gini, Indonesia
masih dipenuhi oleh rakyat yang terkena busung lapar *sedih*)
Makin yakinlah perasaan hati kalau Musim panas telah memasuki wilayah
Surabaya dan Sidoarjo.

Hampir tiga minggu ini, hujan mengguyur bumi. Bahkan menimbulkan bah banjir
di depan tempat kerja yang notabene terkenal sebagai tempat banjir.
Tanpa berbekal jas hujan tubuh ini seolah-olah dilempari batu-batu kecil
yang terasa pedih di mata.

Musim ternyata tidak bisa diduga.
Kehadiran hujan-pun menjadi suatu kejutan.
Awalnya pagi terlihat cerah dan matahari menyorotkan sinarnya.
Tapi sore harinya matahari bersembunyi entah kemana.
Dan sinarnya tidak menerangi bumi lagi.
Tiba-tiba iring-iringan awan hitam bergerak berkejaran,
diiringi pengendara yang saling berlomba untuk lekas sampai di rumah,
namun pengendara tetaplah terlambat,
ia sudah diguyur hujan yang makin deras dan makin lebat.

Hadirnya hujan seperti warna-warni kehidupan
yang tidak bisa ditebak ataupun diduga
tiba-tiba duka dan luka melanda
dan tiba-tiba berganti bahagia

Kehadiran hujan yang terkadang tidak kusuka
serasa seperti hadirnya luka yang tidak kuinginkan
bagai sebuah kejutan
yang tiba-tiba datang tanpa bisa dikompromi.

Kenapa sih hujan lagi?
hemm * pertanyaan konyol atau pertanyaan yang wajar * ??
Siapa yang bisa jawab?