Tuesday, December 19, 2006

Pencapaian Tertinggi

Dulu, dulu sekali, aku gak kepikiran jadi penulis. Hoby nulis sih, tapi cuma nulis diary. Kalau baca-baca diaryku sejak masih Sekolah Dasar sampe kuliah, ngakak deh..ketawa-ketawa sendiri. Masuk SMU pernah bikin cerpen, pinginnya sih dikirimkan ke Buletin Sekolah, ehh gak jadi gara-gara rasa gak pede alias takut ditolak.

Nah hobby menulisku ini diawali gara-gara omongan seorang Romo. Ketika pertama kali aku kerja, aku gila nge-net..gila chatting, aku suka banget forward kisah2 mengaharukan atau gambar-gambar lucu ke email orang-orang termasuk ke salah satu Romo. Romo Gani, namanya. Beliaunya ini terkenal sebagai Romonya anak jalanan. Tiba-tiba tuh aku dapat e-mail dari Mo Gani yang bunyinya "Rin, bikin sendiri kenapa?Kok cuma forward-forward?" he..he.. malu deh aku dapat jawaban seperti itu dan akhirnya aku merasa tertantang banget. Dan saat itulah aku kirim mail bukan cuma forward2 aja, tetapi email yang asli tulisan tanganku.

Lihat orang cacat di pinggir jalan, jadilah aku menulis refleksi diri. Aku juga menuliskan tentang Kasih Ibu Sepanjang Jalan, tentang Bapak, tentang sahabat yang telah meninggal bahkan yang terakhir aku menulis puisi tentang 'maaf' Aku pernah mencoba mengirim ke ^Pondok Renungan^ . Gak nyangka banget beberapa refleksiku dimuat di ^Pondok Renungan^ . Inilah pencapaian prestasi menulisku yang pertama. Duhhh, dipampang di dunia maya, gak dapat apa-apa aja senengnya bukan kepalang. Bangganya lagi, aku dapat beberapa email masuk yang mengajak berkenalan dan suka dengan refleksi tulisan tanganku. Beberapa ada yang sampai sekarang jadi sodara. Sebut saja Pak Frans Makasar, bapak dengan 2 anak ini awalnya baca Kasih Ibu Sepanjang Jalan..beliau kirim mail, aku reply dan akhirnya tiap Bapak ini datang ke Surabaya, pasti telepon atau ketemuan denganku dan keluargaku termasuk keluarga Bapak Frans.

Kemudian aku ditawarin gabung di Buletin Gereja. Aku diminta untuk menjadi redaksi, terutama mengisi di kolom remaja, anak-anak dan muda-mudi. Mulailah cerita anak, liputan singkat bahkan sempat cerita valentine ku mengisi di buletin tersebut. Itu adalah pencapaian prestasi menulisku yang kedua.

Tiba-tiba di ^Blogfam^ 3 cerita anakku nongol masuk final lomba cerita anak. Wuihh gak nyangka banger, walau gak menang ini termasuk pada titik pencapaian ke-3.

Cerpenku masuk Antologi Blogfam, diterbitkan oleh Penerbit Gradien. 2 Flash Fiction ku masuk juga FFF Blogfam. Ini benar-benar Miracle. Walau ini bukan bukuku sendiri, ini hasil keroyokan, but I am so happy dan ini merupakan pencapaian ke-4.

Nah..cerita anak yang ikut di lomba blogfam, ternyata diusahakan sama ^Iwok^ (sorry wok aku sebutin namamu di sini) masuk ke penerbit ganeca. Dan teng..teng..dalam proses terbit. Tapi gak dijual untuk umum, cuma dijual ke sekolah2 lhoo. Ini pencapaian juga :)

Terakhir.. gak menduga ^Blogfam^ memberi aku predikat Juara II Lomba Entry. Thanks God .. Ini pencapaian tertinggi. Walau hadiahnya gak bernilai jutaan rupiah he..he.. tapi aku seneng punya predikat sebagai juara. Makasih blogfam, juga panitia dan juri tentunya :)

Semoga ini bukan terakhir. Semoga aku bisa mencapai prestasi-prestasi menulis lainnya. Dan ini tandanya aku gak boleh larut dalam keminderan. Karena perasaan itu sungguh tak mengenakkan dan menghambat kreatifitas diri. Aku selalu membandingkan tulisanku dengan orang lain yang menurut aku jauuuh banget lebih baik. Akh salahkah aku?

And..I want to say

Merry Chrismast ... , bagi yang merayakannya
dan
Happy New Year 2007

Dengan doa tentunya, semoga kita dapat mewujudkan cita-cita kita yang tertunda dan belum terlaksana di tahun 2006.


Sorry, mau hiatus kurang lebih 10 hari.
Maklum ada Chrismast dan New Year Holiday, December 22 until January 2, 2007. Horee...liburan..!

Take care ya, friends.

Wednesday, December 06, 2006

Aku Rakyat BLOGFAM

"Ma, ada kabar bagus buat mama." Edgar anakku datang dengan mimik girang tak terkira.

"Kabar apa sih nak?" tanyaku penasaran.

"Aku diangkat sebagai kepala desa di ^Blogfam^ ma."

"Akh .. yang benar nak?" tanyaku tak percaya. "Mama aja udah lama jadi rakyatnya blogfam gak pernah sampai jadi kades. Emang kamu jadi kepala desa apa sih?" tanyaku sangsi.

"Aku tuh ma, jadi kepala desa di desa curhat."

Dan beberapa menit kemudian aku dibuat bengong oleh ulasan Edgar. Edgar menjelaskan sejarah berdirinya Blogfam di bawah kepak sayap -MakNya- , dia juga menceritakan betapa pesatnya kemajuan negara Blogfam, betapa semakin banyak orang yang ingin bermukim di negara Blogfam. Edgar bilang selama jadi rakyat Blogfam seharusnya aku aktif ikut semua kegiatan blogfam, selayaknya aku juga wajib care dengan keluarga Blogfam yaitu dengan melakukan Kopi Darat (KopDar). "Mama tuh seharusnya aktif memberikan informasi, aktif di Rembug Warga yaitu rutinitas konsultasi dan komunikasi yang selalu up to date di Forum Warga."

"Akh kamu.. mama sih sudah tahu itu." Aku membela diri sendiri. Ya terus terang saja dong, masak mama kalah jabatan sama anaknya?

"Syukur deh kalau mama sudah tahu. Intinya nih ma.. bukan jabatan yang mau Edgar pamerin ke mama. Di negara Blogfam bukan jabatan yang wajib diraih ma..tapi satu yang mama wajib tahu. Banyak keuntungan menjadi warga negara Blogfam." Edgar begitu bersemangat dan antusias menceritakan Negara Blogfam, yang baru ia huni.

Aku hanya diam mengamati gerak dan semangatnya yang membuat aku ikut gembira.

"Contoh nih ma..Edgar diam2 jadi penulis terkenal lho."

"Alaaaah .. masak iya sih." tanyaku setengah terkejut.

"Bener ma.. Blogfam yang membantu aku sukes jadi penulis. Di Blogfam banyak para penulis yang mewariskan nota-nota penting bagaimana menulis dengan baik. Di Blogfam juga ada ahli-ahli tulis yang tak pelit memberikan jurus-jurus menulisnya. Dan satu lagi ma..novelku yang berjudul 'Bangun dari tidur 9 bulan' telah terbit juga karena Blogfam."

"Wah hebat kamu nak!"
Aku kemudian sedikit berpikir, merenung dan melamun...anakku memang benar, seharusnya aku menggunakan kesempatan untuk tetap selalu ada menjadi bagian keluarga terdekat Blogfam.

"Coba sekarang sebutin ma, apa sih kekurang Blogfam, sampai-sampai mama lupa berbakti di sana?" tanya Edgar menyelidik.

Aku diam. Apa ya? Hampir tak ada. Kalaupun kekurangan itu ada, hanya karena Blogfam merupakan suatu Negara yang menjelajah dunia maya. Blogfam berisi orang-orang pecinta dunia maya. Para pejabat Blogfam ada, karena ketulusan mereka yang tanpa pamrih. Sejujurnya, aku tak akan sanggup menjadi seperti mereka.

"Mmmm begini sayang..seharusnya foto2 semua pejabat Blogfam dipajang ya. Jadi mama kan bisa lihat foto kamu." Aku mengalihkan pertanyaan Edgar menjadi masukan tak berarti.

"Ma..nanti Edgar mungkin pulang malam. Karena hari ini ultah Blogfam yang ke-6. Jadi Edgar sibuk banget nyiapin ultah Blogfam."

Dan tiba-tiba aku merasa kesakitan. Kepalaku sakit banget, pantatku seperti remuk..setengah mengantuk aku berucap, "ah, mana mungkin Edgar jadi kepala desa? dia kan bayi.. Dan lagi Blogfam ultah ke-3 bukan ke-6. Kalaupun ultah ke-6, Edgar kan masih usia 3 tahun."

"Apa sih ma? Ngomong sendiri, pake acara jatuh segala. Nanti Edgar bangun gimana?" Suami saya melotot setengah marah, setengah ketawa.

Sambil menggeliat dan menguap panjang, tanpa peduli ocehan papanya Edgar akupun berteriak..

]]_Selamat Ulang Tahun Ke-3 BLOGFAM_[[

Aku masih ingat, saat awal belajar ngeblog..aku senang searching mengenai bagaimana mengubah layout blog, dari situlah aku bertemu dengan Blogfam. Bergabung denganmu dari 25 Februari 2005, ternyata tak membuat aku kecewa. Justru aku banyak mendapatkan keuntungan. Dapat teman, dapat ilmu di Forum baik itu menulis, kesehatan, memasak bahkan tentang kesehatan anak dan denganmu aku dapat menuangkan kesedihan maupun kegembiraan.

Blogfam bikin hidup aku makin hdiup dan penuh warna.

Harapanku, Blogfam terus meningkatkan kualitas dalam kebersamaan, kekeluargaan dan tentunya menjadi tempat yang paling nyaman dalam kehangatan keluarga di dunia maya.

Semoga Blogfam usianya awet sampai Edgar nanti bisa nge-net sendiri, bahkan sampai Edgar punya anak, kalau perlu sampai diriku punya buyut he..he.. Semoga!