Saturday, September 24, 2005

Curang

Melihat sinetron Indonesia sekarang ini terus terang aku bosan. Rata-rata kalau laris, banyak dilihat pemirsa, selalu jadinya dipanjang-panjangin. Isinyapun tak jauh dari perebutan pacar dan harta. Kadang yang bikin aku jengkel itu, percontohan karakter yang sengaja diciptakan dalam sinetron.

Contoh aja sinetron Tangisan Anak Tiri, di situ si Dea Imut harus menghadapi kelicikan saudara tirinya. Jadinya aku mikir gini... apa iya sih di dunia nyata gini ada anak kecil yang bisa sejahat dan selicik seperti itu?
Apa iya sih manusia-manusia sekarang sudah begitu culasnya dan begitu liciknya meraih segala sesuatu?
Lihat aja kisah Anakku bukan anakku... di situ sang pembantu rumah tangga sengaja menukarkan anaknya dengan anak majikannya, supaya anaknya bisa hidup enak jadi orang kaya. Sedangkan anak tuan/nyonya-nya sengaja disia-sia.
Dan akhirnya aku jadi mikir... apa ya sih sekarang ini udah gak ada sisi yang dinamakan kebaikan?

Kalau di luar negeri namanya film anak, yaaaa asli untuk anak-anak. Contoh aja Home alone, dunia choklatnya si Charlie, teletubies, dora (apalagi ya?). Jadi di sana, anak benar-benar dibawa untuk berimajinasi dan berfantasi. Begitujuga novel contoh aja Novel Pipi si kaus kaki panjang.

Oh iya tentang curang, licik dan sejenisnya aku punya cerita lucu tentang keponakanku.
Papanya nih tobat banget dengan sikap dan tingkah lakunya. Selly duduk di kelas II SD tapi badannya fuiiiihhh ndut banget. Jadinya pakaian seragam pramukanya aku coba pas di badan aku. Jadinya kalau aku main ke rumah si selly, aku tinggal pinjam baju dan celana pendeknya. Selly nih alergi banget sama semua makanan yang berbau susu dan coklat. Jadi papa mamanya extra ketat mengawasi berbagai makanan yang dia makan.

Yang bikin sebel itu, porsi makannya yang wuiiih besar banget. Untuk ukuran aku, soto satu mangkok tuh aku udah kenyang banget. Tapi si Selly habis makan soto, masih ngelaba makanan orang2 di sekitarnya.
Pernah suatu ketika papanya gak kasih uang saku, supaya ia diet dan gak jajan. Ternyata si selly gak kekurangan akal, dia bawa rautan pensil besar. Ia menawarkan jasa merautkan pensil teman-temannya dengan imbalan 500 rupiah untuk satu pencil. (Gila gak? cerdik juga kan?)
Terkadang dia gayanya sok mau membelikan teman2 cowoknya kue ke kantin, setelah dapat kuenya, temennya cuma dikasi setengahnya. Jelas teman lakinya marah, nah itu uang mereka. He..he.. tapi selly kan badannya besar, jadi gak ada yang berani :)
Terus waktu latihan renang, kan si pelatih ngadain test kecepatan ... karena ngelihat si temannya di depannya, si selly melanggar batas garis dan tiba2 ia menindih si temannya. Ya otomatis temannya jadi hampir tenggelam.
Lucunya... dia selalu cari alasan ke gurunya supaya gak ikut upacara, dengan alasan sakit perut. Si Guru kelas awalnya percaya, tapi kok setiap senin? Dia gak kekurangan akal, gak diijinin guru kelas ... langsung ijin ke kepala sekolah.
Dan... ortunya benar2 tobat. Mereka gak nyangka banget akan punya anak cewek bisa berbuat layaknya anak cowok gitu.

Nah lhooo aku jadi mikir, ini anak ide sendiri apa meniru kelicikan2 di sinetron2 ?

Ada yang bisa kasih rekomendasi, sinetron apa yang bagus untuk aku lihat? Cause I'm prefer nonton layar lepasnya Trans TV. Habis seru2. Daripada sinetron yang gak ada habisnya :)

Weekend ya? Pada kemana nih?