Thursday, May 19, 2005

Uang

Jumat lalu aku pergi ke suatu tempat dengan taxi. Di dalam taxi aku mencoba mencairkan suasana yang sunyi dengan membuka percakapan.

"Pak, ini sistim gajinya gimana ya pak?" tanyaku.

"Komisi mbak, jadi kalau setoran saya melebihi target saya dapatnya lumayan. Karena sisa uang tersebut 80% masuk ke kantong saya". sopir taxi sambil tersenyum dari arah spion menjawab pertanyaanku.

"Apa uang yang bapak dapat cukup buat kebutuhan keluarga?" rasa ingin tahuku semakin besar, apalagi perjalananku masih panjang jadi semakin banyak bertanya semakin aku mendapatkan suatu pengalaman.

"Ya cukuplah mbak! Saya bersyukur banget, rejeki mengalir terus!"

"Anak bapak berapa?" hiks :) sok akrab juga ya aku??

"2 mbak, satu masih sekolah di SMP dan yang satu sudah kuliah semester dua"

"Wah bapak juga bisa membiayai kuliah anak bapak ya dari pekerjaan ini?"

"Sekarang sudah keluar kok mbak, saya yang memintanya keluar dari kuliah!"

"Lhoo kenapa pak?" ** berpikir kaget **

"Saya itu ingin anak saya jadi orang sukses, biar gak kayak bapaknya yang hanya sopir taxi. Maka saya minta anak saya mendaftar jadi polisi. Sodara saya (suami istri) dua2nya polisi, mereka berkata sanggup menolong memasukkan anak saya jadi polisi. Saya dari awal bilang saya hanya sanggup kasih 15 juta, itupun yang 10juta pinjam adik saya. Tetapi kenyataannya uang minta tambah terus hingga total 45 juta"

** Dengan terbengong-bengong ** aku bertanya, "45juta pak? terus anak bapak sudah diterima jadi polisi belum?"

"Malam hari sebelum pengumuman itu, sodara saya sudah memberi nomer. Katanya pengumuman penerimaan besok nomer itu sudah pasti dalam daftar. Anak saya sudah saya minta ngepak2 baju, obat-obatan. Pas pengumuman besoknya, yang tertera bukan nama anak saya, tetapi nama orang lain. Ternyata orang tersebut berani membeli nomer anak saya seharga 80 juta!"

** sampe terbengong-bengong, serasa gak percaya ** "Kok tega ya sodaranya bapak?"

"Ya itulah mbak..saya sampai stress awalnya mikirin itu. Padahal uang itu pinjam di bank, dan tiap bulan harus saya cicil 400 ribu selama 10 tahun".

** mataku mulai berkaca-kaca..terharu ** untung aja gak nangis di taxi..hu..huuuu

___ # # ___ # # ___ # # ___

Uang lagi..uang lagi!

Dengan uang orang bisa jadi polisi, dengan uang hukum bisa dibeli dan dengan uang mungkin dunia bisa dibeli juga ya?

Ada orang berkata "Ah anak tukang becak ya besok-besok jadi tukang becak juga!"

"Lhoo kok bisa? Pastilah anaknya bisa lebih sukses, jadi dokter, atau karyawan kantoran" tanyaku.

"Duit darimana mbak? Kuliah, uangnya jutaan. Sekolah, uang juga jutaan. Sedangkan tukang becak sehari cuma dapat 15 ribu yang notabene cuma cukup buat makan!"

** Dengan tanya dalam hati.. mikir **

Ohhhh..kesimpulannya uang bisa membeli cita2 seseorang!

Jadi ingat lagunya si Erie Susan, penyanyi dangdut lama :

Mabok..mabok..mabok..duit
semua orang mabok duit
siang dan malam mikirin duit

Mau pacaran, pake duit
Cari hiburan, pake duit
Cari kerjaan, pake duit
Mau dikubur, pake duit


Gilee..orang mati, dikubur juga pake duit ooooyy!

Ingat kubur mengubur, teman yang tinggal di perumahan cerita.

"Rin, tempatku udah ada kuburan khusus orang perumahan. Tapi besok kalau mau dikuburkan disitu, harus bayar 600ribu dulu. Dan tiap tahunnya keluarga harus bayar 150ribu untuk iuran perawatan"

Glek!!! * kayak orang lagi tersedak *

Duit lagi...duit lagi..