Saturday, October 15, 2005

Dana Kompensasi

"Ya aku gak tanda tangan, nama yang dicantumkan termasuk orang mampu. Rumahnya bagus punya motor lagi." si kakak ponakan pusing mikirin dana kompensasi yang notabene nama-namanya harus ditandatangi dia sebagai ketua RT.

Aku sendiri gak tahu mesti bilang itu adalah "ide bagus" atau "ide gila" segala hal yang berkaitan dengan dana kompensasi.
Pemerintah bilang subsidi bbm dihapuskan karena dialihkan untuk dana kompensasi untuk masyarakat miskin.
Kalau aku memilih alangkah baiknya tidak ada dan kompensasi, alangkah baiknya jika dana tersebut digunakan untuk subsidi bbm dan hasilnya bisa dirasakan masyarakat luas.

Bagiku sendiri, menurut pemikiranku sendiri dana kompensasi justru menimbulkan adanya korupsi yang kuat.
Bukti aja adanya pengadaan alat-alat atau obat-obat untuk mencegah flu burung, dana nya aja diselewengkan alias dikorupsi.

Melihat berita di televisi, mendengar berita di radio or searching berita di internet..ternyata dana kompensasi menimbulkan konflik besar di masyarakat.
Rakyat miskin berebut hingga ada yang tewas, rakyat yang kaya tidak terima mengembalikan kartu miskin yang selayaknya buat mereka yang tidak mampu. Pemerintah menimbulkan konflik rumit di masyarakat. Uang yang per bulannya 100 ribu dan diberikan per tiga bulan hanya selama setahun saja, menjadi rebutan seolah-olah harta karun berharga senilai milyatan rupiah.
Mungkin bagiku yang sudah bekerja uang 100ribu sangat sedikit, tapi bagi mereka yang kekurangan sangatlah banyak.
Tetapi apalah artinya uang segitu? kalau kebutuhan bahan pokok sendiri naiknya berlipat-lipat?

Anggap saja aku membeli beras yang termurah dengan harga 3500 per kilo dan aku membelinya 10 kilo maka uang yang kukeluarkan udah 35.000
Aku juga membeli gula seharga 6000 perkilo sebanyak 5 kilo.
dan terakhir beli telor 5kilo dengan harga 7000 rupiah. Maka uangku yang 100 ribu tadi cuma dapat 3 bahan tersebut.
Padahal orang hidup per bulan kan gak cuma cukup seratus ribu?

Dan aku tidak menyalahkan keputusan orang-orang yang akhirnya beralih ke cara lama yaitu memasak menggunakan kayu bakar. Minyak gas saja sekarang sudah 2000 itu harga resminya dari pemerintah, nah ke toko2 jadinya kan udah 2500.

Pemerintah udah teriak-teriak..."Masyarakat disarankan menghemat pemanfaatan BBM!!!!"
Gila gak sih? Enak sih tinggal bicara, gimana yang pekerjaannya seperti teman aku yang notabene sales or seorang collector? tiap hari dia butuh bensin untuk menagih di beberapa customernya.
Mereka minta masyarakat ngirit..gimana dengan mereka sendiri? Mereka sih enak, mobil dinas dapat, rumah dinas dapat, gaji dapat...bensin gak perlu mikir, lalu rakyatnya nih gimana lagi suruh berhemat?

Intinya nihhhh aku sedihhhh dan makin sedihhh banget lihat negara ini, habis kenaikan bbm, bom bali dan sekarang ribut dana kompensasi sampe bunuh-membunuh.

Prihatin banget deh, sorry friends gak pernah update..masih sibuk :)

Met weekend!