Wednesday, October 20, 2004

Dunia maya

Berkembangnya teknologi membuat pola pikir masyarakat berkembang pula. Awalnya masyarakat hanya tahu bahwa untuk mencari informasi atau berita terkini harus rajin membaca koran, dan itu berarti harus membeli koran setiap harinya. Masyarakat berpikir koran dan televisi adalah bahan pokok (seperti sembako) yang berguna untuk mengetahui berbagai informasi dan hiburan.

Lahirnya internet di era moderenisasi, ternyata dapat merubah pola pikir bahkan kebiasaan yang berlaku di masyarakat. Sebagian masyarakat yang gemar membaca dan membeli koran, kini lebih suka membaca koran yang online dan bisa dibuka lewat internet. Cepat, up to date dan tidak tertinggal informasi. Keberadaan internet bisa membuat orang-orang yang berjauhan tempat saling bercerita tanpa biaya mahal, yaitu dengan fasilitas email. Internet bahkan bisa menjadi ajang mencari jodoh, berkenalan, mencari teman, dan lain-lain lewat chatting.

Tentang chatting, aku jadi teringat salah satu cerita dari teman yang berada di negeri seberang sana (Malaysia). Ia menceritakan kehidupan suami istri yang mulai berantakan gara-gara "chatting".

Cerita dimulai dari sepasang suami istri sebut saja Annisa dan Yusuf, pasangan ini belum mempunyai seorang putra. Annisa hobby chatting, karena keasyikannya dalam ber-chatting, ia tidak mau diganggu sedikitpun oleh suaminya. Tanpa sengaja Yusuf menghafalkan id Annisa, dan ia berpamitan keluar rumah. Ternyata Yusuf pergi ke Warung Internet, ia membuka id di chatting dengan nama samaran. Ia memulai perkenalan dengan id Annisa. Pertama ia mencoba menanyakan apakah Annisa sudah menikah?, jawabannya di luar dugaan Yusuf, ternyata Annisa mengaku dirinya masih single. Sehingga Yusuf terus bertanya dan akhirnya perkenalan malam itu terus berlanjut, saling bertukar foto (foto yang dikirim Yusuf adalah foto temannya), perkenalan itu juga berlanjut ke dalam dunia percintaan cyber, percintaan lewat chatting.

Suatu hari lewat chatting, Yusuf mengajak Annisa bertemu di suatu hotel di Sarawak, dan Annisa menyetujuinya. Karena rencana itu, Yusuf beralasan akan bertugas ke luar kota, dan Annisa tidak merasa keberatan. Yusuf berangkat, Annisa meluncur ke Hotel di Sarawak.

Yusuf meminta temannya untuk menemui istrinya di Lobby hotel dengan mengenakan parfum "A", dan memohon temannya untuk bersandiwara, supaya membuat alasan bahwa ia ada meeting hingga tengah malam. Benar...Annisa datang, teman Yusuf mematuhi perintah Yusuf. Ia memberikan pesan kepada Annisa agar mematikan lampu hotel karena ia akan kembali tengah malam, seraya memberikan kunci kamar hotel. Tepat jam 12 malam, Yusuf memasuki kamar Hotel, ia mendapati Annisa istrinya di tempat tidur kamar hotel. Dengan menggunakan parfum yang sama dipakai oleh temannya, ia berjalan tanpa bersuara, dan mendapati Annisa bertelanjang tanpa busana. Iapun langsung mengerti, malam itu Annisa melayani kekasihnya di chatting selayaknya suaminya, tanpa tahu bahwa itu suaminya, yang ia tahu adalah "Burhan" kekasih chattingnya di internet. Keesokan paginya Annisa menyalakan lampu dan membuka jendela kamar hotel. Wajahnya pucat pasi begitu melihat sosok yang tidur di tempat tidur kamar hotel tidak lain dan tidak bukan adalah suaminya sendiri.

Cerita di atas mengingatkan aku akan suatu kejadian yang unik. Rasa penasaranku terhadap dunia maya ternyata memang terbukti. Tanpa sengaja di suatu situs friend online aku melihat ada profile teman kantor yang memakai id/nama samaran. Di testimonialnya aku menemukan beberapa orang terutama gadis menuliskan karakternya seolah-olah sudah kenal lama. Tanpa berpikir panjang aku mengirim messages ke salah satu gadis. Kesalahan terbesarku adalah melanggar privacy orang dan aku ikut campur urusan orang. Tapi rasa penasaranku ini memang terjawab. Ternyata gadis ini tidak tahu bahwa teman sekerjaku ini sudah berkeluarga. Ia mengaku single, bahkan ia sudah dekat dengan gadis ini layaknya adik kakak, ia juga mengirimkan kado/hadiah di ultah si gadis.

Dunia maya itu tidak bisa diraba atau dijelajah dengan nalar dan logika. Segala sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Yang sudah bersuami atau beristri bisa menjadi single, bahkan bisa terjadi percintaan walaupun jarak tempat mereka beratus-ratus kilo jauhnya. Dan sebagian orang dalam masyarakat ada yang mempercayai kejujuran dalam dunia maya. Padahal tidak semua informasi yang ada di dunia maya itu benar dan sesuai fakta. Tinggal bagaimana kita sendiri menyikapi keberadaan dunia maya, dunia internet, menggunakannya bahkan mengendalikannya. Dalam dunia maya kita bisa mendapatkan ilmu, info, teman, pendek kata banyak manfaat juga yang kita temui di dunia maya ini. Tapi jika kita tidak bisa mensiasati keberadaan teknologi ini, kita juga akan rugi dalam rasa pertemanan yang ternyata faktanya kita tidak pernah tahu. Apalagi jika itu sudah menjurus dalam love cyber.

Bagiku sendiri dunia internet atau dunia maya sangat mempengaruhi aktivitasku, dan kuperoleh banyak manfaatnya. Aku bisa mendapatkan berita terbaru ketika ada ledakan bom kuningan, aku bisa mengetahui cerita kakak sepupu ku yang kini sedang bersekolah di Italy, Roma. Aku bisa mengirimkan artikel ku ke beberapa situs, dan dari situ aku mendapatkan teman-teman yang baik hubungannya dari tiga tahun lalu. Yang terutama, dunia internet bisa memberikan wawasan apapun bidangnya padaku. Sekali lagi tinggal bagaimana aku, kita semua menyikapi keberadaan dunia internet.