Wednesday, March 07, 2007

Dia, yang paling kuasa

Aku sedih,
bukan untuk diriku sendiri
tapi untuk negeri
yang setiap hari selalu menjalani kejadian ngeri

tahun lalu banjir lumpur,
bulan lalu pesawat hilang,
minggu lalu longsor
kemarin gempa
sekarang pesawat meledak

aku bertanya pada Tuhan,
ini pertanda apa?
teguran atau cobaan?
kemarahan atau hukuman?

akupun tersadar
bukan hakku untuk bertanya
karena akupun hanya pemain dalam panggung sandiwara
yang nantinya bermain sesuai dengan arahan sutradara

akupun juga mengerti
bahwa hidup harus terus dijalani
dengan instropeksi diri
dan kesadaran hati

sadar ..
untuk selalu berbuat baik
dan siap untuk diambil
sang sutradara kehidupan

==================================

Kemarin saat lunch, tanpa sadar aku dan beberapa temanku ngobrol soal pesawat.
"Wah, sekarang kalau naik pesawat biar lebih save, pake Garuda aja deh...habis Adam Air udah beberapa kali juga kecelakaan," kata salah satu temanku.

Pagi ini, tiba-tiba kudengar pesawat Garuda meledak.
Siapa yang bisa memperkirakan? Tiba-tiba pesawat yang disebutkan oleh temanku sebagai pesawat yang bikin penumpang 'save' ternyata sudah gak save.

Siang ini, saat lunch .. kita jadi ramai-ramai bahas masalah itu. Apalagi salah satu teman (Australia Education Center), bawa tivi kecil, dia penasaran dengan 9 orang Aussie yang ikut menjadi korban dalam ledakan pesawat itu.

Aku jadi sedih jika ingat negeri tercintaku ini. Negeriku ini rasanya tak surut dari masalah. Gempa, banjir, kecelakaan, dan entah bentuk bencana apa lagi terus menimpa negeri ini.
Aku juga sedih ketika mendengar kabar Timnas penanganan lumpur lapindo tugasnya sudah selesai. Selesai dalam batas apa? Bahkan aku bilang tidak ada kerja maksimal dari Timnas.
Banyak warga yang kehilangan rumah dan barang-barang berharga berangkat ke Jakarta untuk meminta tanggung jawab.
Aku sedih tak terkira bahwa korban pesawat Adam Air tak bisa diangkat, karena biayanya yang cukup banyak dan sangat sulit untuk mengangkat pesawat Adam Air. Keluarga salah satu temanku, hanya bisa pasrah.
Akupun semakin yakin, bahwa nantinya angka statistik kematian di Indonesia sangat meningkat begitupula angka kemiskinan dan juga angka pada statistik 'orang gila'. Kenapa aku bisa bilang seperti itu?
Jelas angka kematian sudah meningkat, kemiskinan juga (gimana gak? nah yang korban banjir, gempa, bencana alam, lumpur..sudah tak punya apa2 lagi .. harta mereka sudah habis bersama bencana itu). Gila? ya pasti... tetangga depan rumahku (di MCG Sidoarjo) bercerita bahwa pamannya baru saja meninggal mendadak, karena rumahnya diperkirakan akan terkena lumpur...petugas pendataan datang dengan maksud supaya rumahnya nanti bisa dimintakan ganti rugi. Nyatanya, hanya didata saja .. pamannya sudah langsung shock dan meninggal seketika. Ada juga tetangga yang bercerita saudaranya gila alias stress tingkat berat, melihat rumahnya terkena lumpur lapindo.

Terkadang aku berpikir, penanganan yang terlambat dalam setiap kejadian, sebenarnya itu adalah kesalahan birokrasi dalam pemerintahan atau Indonesia memang punya alat terbatas? Sebagai contoh untuk mengangkat bangkai Adam Air, Indonesia tak mampu melakukannya sendiri. Begitupula lumpur lapindo, seolah tak ada tindakan optimal dari pemerintah pusat. Apakah akan dianggap bencana Nasional, dengan menunggu Sidoarjo benar-benar tenggelam? Aku sendiri sebagai warga Sidoarjo wajib siap mental, jika seandainya 11 tahun ke depan lumpur tak berhenti. Dan artinya aku harus rela kehilangan rumahku. Rela dalam arti pasrah.

Banyak yang bilang, lumpur lapindo tidak akan berhenti. Lumpur itu akan terus mengalir dan akan menenggelamkan kota Sidoarjo. Bagi manusia tidak mungkin, tetapi bagi Tuhan mungkin. Apa sih yang tak mungkin bagi Tuhan? Aku percaya, jika manusia mau berusaha..berdoa memohon mujizatNya dan yang terakhir berpasrah .. Tuhan pasti kabulkan.
* Janganlah kamu kuatir akan apa yang kamu makan, kamu minum dan kamu pakai .....
* Segala sesuatu indah pada waktunya
* Mintalah .. maka kamu akan menerima, carilah .. maka kamu akan mendapatkan, ketoklah .. maka pintu akan dibukakan bagimu
Tiga 'tanda bintang' itu yang membuat aku selama ini selalu punya harapan.
Karena aku percaya, Dia yang paling kuasa..tidak akan pernah tidur.

7Maret 2007